Metode Pendidikan QS. Ibrahim Ayat 24-25

MAKALAH

METODE PENDIDIKAN QS. IBRAHIM AYAT 24-25

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Arbain Nurdin, M.Pd.I,



Di susun oleh :
Ninik Handayani (T20181150)
A3



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
DESEMBER 2019





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan judul metode pendidikan dalam kata kunci perumpaan.
Dalam pengantar ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Arbain Nurdin M,Pd.I  selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi. Serta kepada teman-teman dan juga kepada semua pihak terutama kepada sumber-sumber yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini tidak lain hanyalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun penyampaian materinya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dari makalah ini, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu dengan lapang dada kami akan menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga Allah SWT. Selalu meridhai usaha kami, Amin.

           
Jember, 12 Desember 2019

                                                                                                                                   
                                                                                                                                    penulis









PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan yang baik dan memadai, hidup manusia akan serba tidak beraturan dan tidak terarah alur kehidupan dan masa depannya. Sebagai seorang muslim, Pendidikan Islam itu sendiri adalah sebuah pendidikan yang bercorak dan berwarna Islam. Tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri tidak lain adalah untuk membentuk manusia-manusia yang berilmu, beramal, dan bertakwa serta dilandasi akhlakul karimah. Dengan demikian, pendidikan pada akhirnya akan membentuk insan kamil dan bermartabat di mata Allah Dzat yang telah menciptakan seluruh alam dan makhluk hidup.  
            Dari pengertian tersebut sebagai seorang pendidik harus mengetahui bahwa di dalam metode pengajaran yang dilakukan oleh guru itu banyak, seperti metode ceramah, metode perumpamaan, metode diskusi, metode hadia dan hukuman, dan banyak lagi seorang pendidik wajib menyiapkan metode pengajaran waktu menagajar di dalam kelas, disini saya mengambil metode perumpamaan karena saya tahu seorang peserta didik mampu cepat mengkap dan memahami ketika kita mengajarkan dan memberi perumpamaan contoh dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangat mudah di pahami oleh peserta didik, seperti hal nya ketika seorang peserta didik mengajar di sekolah TK, pasti ketika seorang pendidik itu mengajar menggunakan metode perumpamaan seperti hal nya gambar yang ada hewan-hewan nya lalu di contohkan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin itu bisa mempermudah ingatan dan belajar peserta didik ketika pulang dirumah-nya. Dan hal ini juga di perintahkan dan di pertegas dalam Q.S Ibrahim Ayat 24-25.
Dalam Q.S Ibrahim Ayat 24-25 ini bahwa sudah jelas perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, disini sudah diketahui apa yang pendidik ajarkan berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik.






1.      AYAT AL-QUR’AN DAN TERJEMAH

1.      QS. Ibrahim ayat 24-25
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ ٢
تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ٢٥
Artinya:
24.  Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,

25.  (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
            Berdasarkan pencarian menggunakan kata kunci ( مَثَلًا ) di dalam aplikasi lafdzi ditemukan beberapa ayat suci Al-Qur’an yang memiliki redaksi ayat yangb sama dengan ayat ke-24 dan ke-25 dalam surat ibrahim diatas. Diantarnya sebagai berikut :
QS. An-Nahl (16) Ayat 76
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لَا يَقْدِرُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَلَىٰ مَوْلَاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّهْهُ لَا يَأْتِ بِخَيْرٍ ۖ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَنْ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ ۙ وَهُوَ عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya :
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?

QS. An-Nahl (16) Ayat 112
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Artinya :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.

QS. Az-Zumar (39) Ayat 29
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا رَجُلًا فِيهِ شُرَكَاءُ مُتَشَاكِسُونَ وَرَجُلًا سَلَمًا لِرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya:
Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
QS. At-Tahrim (66) Ayat 10
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
Artinya:
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".

2.  ASBABUN NUZUL
Qs. Ibrahim: 24-25
            Berdasarkan satu riwayat yang menyatakan (Abdullah) putra Umar ra. Berkata bahwa suatu ketika kami berada disekeliling Rasulullah SAW,lalu beliau bersabda:”Beritahu aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan seorang muslim,memberikan buahnya pada setiap muslim!” putra Umar berkata:”Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma,tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara,maka akan segan berbicara.”Dan seketika Rasul SAW,tidak mendengar jawaban dari hadirin,beliau bersabda: “pohon itu adalah pohon kurma”. Setelah selesai pertemuan dengan Rasul SAWitu,aku berkata pada (ayahku) ‘Umar’. “Hai ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benahku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. “Beliau berkata:”Mengapa engkau tidak menyampaikannya?”Aku menjawab:”Aku tidak melihat seorang pun berbicara,maka aku pun segera berbicara.”Umar ra. Berkata:”Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari ini dan itu.”HR.Bukhari,Muslim,at-Tirmidzi dan lain-lain.


3.      A. Analisi Lughowi

المعنى

الكلمة
مِثْلَهُ صَارَ
 زَمِيلَهُ مَثَلَ
بِهِ شَبَّهَهُ
بِزَمِيلِهِ مَثَلَهُ
بِالحَقِيقَةِلِيُدْلِيَ هِيَديْبَيْنَ مَثَلَ اِنْتَصَبَ وَاقِفاً
القَاضِي أَمَامَ الْمُتَّهَمُ مَثَلَ
ظَهَرَ
لقَمَرُ ا مَثَلَ
نَحَتَهَا صَوَّرَهَا،
التَّمَاثِيلَ مَثَلَ

Menurut bahasa مَثَلًا  adalah dalam kamus bahasa arab artinya   1. Contoh, kejadian ilustrasi, kasus, pelajaran ; 2. Pepatah, perkataan, peribahasa, ungkapan, perumpamaan. Tapi yang di maksud dalam QS. Ibrahim Ayat 24-25 ini mengartikan perumpamaan, perumpaan yang dimana digunakan pendidik untuk mengajar di lembaga sekolah dan harus dengan metode pembelajaran, tanpa metode pembelajaran pendidik tidak bisa mengetahui kemampuan peserta didik nya. Dengan perumpamaan yang di ajarkan oleh pendidik agar mampu peserta didik nya untuk memahami dan mengetahui apa yang diajarkan oleh pendidik atau guru tersebut.
Maksudnya adalah dalam metode pendidikan kata kunci (perumpamaan) artinya dengan cara pendidik menggunakan metode pendidikan perumpamaan akan membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan mengambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan memberikan perumpamaan pada peserta didik itu dapat memberikan kesan yang lebih mendalam pada peserta didik.
B.     ANALISIS TAHLILI
Tafsir ringkas kemenag :
24. Usai mengumpamakan amal orang kafir dengan abu yang ditiup angin kencang pada ayat ini alloh beralih memberikan perumpamaan bagi amal baik orang mukmin. Tidakkah kamu memperhatikan dan merenungkan bagaimana alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kalimat tauhid) eperti pohon keimanan; akarnya terpatri dengan kuat di dada kaum mukmin, dan cabangnya yang berupa amal shalih di persembahkan kepad alloh setiap waktu. Dan demikianlah alloh membuat perumpamaan itu sebagai gambaran untuk amnusia renungkan agar mereka selalu ingat akan kebesaran dan kekuasaan alloh.
25. Dalam ayat ini digambarkan bahwa pohon yang baik itu selalu memberikan buahnya pada setiap manusia, dengan seizin Tuhannya. Adapun proses pertumbuhan tanaman di perlukan berbagai unsur hara yang cukup banyak macamnya. Menurut jumlah yang diperlukannya, unsur hara ini debdakan menjadi unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah banyak, dan unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaannya mutlak diperlukan.
Demikian pula halnya kata-kata baik yang kita ucapkan kepada orang lain. Misalnya dalam memberikan ilmu pengetahuan yang berguna, manfaatnya di dapat oleh orang banyak. Setiap orang yang memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru haruslah bersyukur kepada alloh karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya melalui seorang adalah karunia dan rahmat dari alloh SWT.
Berdasarkan penafsiran dari KEMENAG bahwa surat ibrahim ayat 24-25 ialah yang berisi tentang perumpamaan seperti pepohonan apabila pohon itu tumbuh dengan baik maka pohon itu akan tumbuh dengan baik pula dan berbuah dengan manis dan manusia itu merenunglah dan perhatikanlah bahwa alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon keimanan.
 Tafsir Al-Maraghi
Allah mengumpamakan kalimat yang baik itu dengan pohon yang baik, berbuah, indah dipandang, harum baunya, tertancap kokoh didalam tanah, yang karenanya tidak mudah tumbang dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara. Keadaan ini menunjukkan kepada kokohnya pokok, kuatnya akar, dan jauhnya pohon dari benda-benda busuk yang ada di dalam tanah serta kotoran bangunan. Maka pohon itu mendatangkan buahnya yang bersih dari segala kotoran, dan berbuah pada setiap musim dengan perintah serta izin penciptanya. Jika seluruh sifat tersebut dimiliki oleh pohon ini, maka akan banyak manusia yang menyukainya. Allah mengumpamakan kalimat iman dengan sebuah pohon yang akarnya tetap kokoh di dalam tanah dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara, sedang pohon itu berbuah pada setiap musim. Hal ini disebabkan apabila hidayah telah bersemayam didalam qalbu, seakan sebuah pohon yang berbuah pada setiap musim, karena buahnya tidak pernah terputus. Setiap qalbu menerima dari qalbu serupa dan mengambil dengan cepat, lebih cepat daripada kobaran api pada kayu bakar yang kering. Orang-orang yang berjiwa luhur dan para pemikir besar adalah orang-orang yang memiliki kalimat yang baik, ilmu mereka memberikan nikmat dan rezeki kepada umat mereka didunia. Ilmu mereka tetap kokoh didalam hati mereka, sedang cabang-cabangnya menjalar ke alam-alam tertinggi atau alam terendah, dan pada setiap masa memberikan buahnya kepada putra-putra bangsa mereka  atau putra bangsa lain. Orang-orang mukmin menggunakannya sebagai penunjuk jalan. Sungguh perumpamaan mereka seperti pohon kurma yang tetap tertanam, sedang cabang-cabangnya menjulang tinggi, disamping ia selalu berbuah dan manusia memakannya dimusim panas atau musin dingin.
Berdasarkan penafsirann dari Al-Maraghi bahwa surat Ibrahim Ayat 24-25 ialah bahwa perumpamaan pohon yang baik itu ialah pohon yang berbuah manis, indah dipandang, harum baunya, tertancap kokoh didalam tanah, yang karenanya tidak mudah tumbang dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara. Dan ini di ibaratkan seperti iman seseorang ketika iman seseorang itu kokoh dan akan berbuah kokoh juga, akar nya tidak akan mudah rapuh dan goyang, sebaliknya jika iman seseorang itu goyah maka perumpamaan pohon itu pun akan mudah tumbang.
Tafsir Al-Mishbah
Ayat ini mengajak siapa pun yang dapat melihat, yakni merenung dan memperhatikan, dengan masyarakat: tidakkah kamu melihat, yakni memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik?. Kalimat itu seperti pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bawah sehingga tidak dapat di robohkan oleh angin dan cabangnya tinggi menjulang ke langit, yakni ke atas. Ia memberikan buahnya pada setiap waktu, yakni musim dengan seizin Tuhannya sehingga tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalangi pertumbuhan dan hasilnya yang memuaskan. Demikian Allah membuat perumpamaan-perumpamaan, yakni memberi contoh dan perumpamaan untuk manusia supaya dengan demikian makna-makna abstrak dapat ditangkap melalui hal-hal konkret sehingga mereka selalu ingat. dimaksud sebagai perumpamaan kalimat yang baik itu. Ada yang berpendapat bahwa ia adalah pohon kurma. Berdasarkan satu riwayat yang menyatakan (Abdullah) putra Umar ra. Berkata bahwa suatu ketika kami berada di sekeliling Rasul SAW. Lalu beliau bersabda: ”Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan orang muslim!” Putra Umar berkata: “Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara, maka aku segan berbicara.” Dan seketika Rasul SAW. Tidak mendengar jawaban dari hadirin, beliau bersabda: ”Pohon itu adalah pohon kurma.” Setelah selesai pertemuan dengan Rasul SAW. Itu aku berkata kepada (ayahku) Umar: “ Wahai Ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benakku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma.” Beliau berkata: “Mengapa engkau tidak menyampaikannya?” Aku menjawab: “Aku tidak melihat seorang pun berbicara, maka aku pun segan berbicara.” Umar ra. berkata: “Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari ini dan itu” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan lain-lain). Sementara ulama membahas pohon apakah yangUlama juga berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan kalimat yang baik, ada yang berpendapat bahwa ia adalah kalimat Tauhid, atau iman, bahkan ada memahaminya menunjuk kepada pribadi seorang mukmin. Iman terhunjam kedalam hatinya, seperti terhunjamnya akar pohon, cabangnya menjulang ke atas, yakni amal-amalnya di terima oleh Allah, buahnya, yakni ganjaran Ilahi pun bertambah setiap saat. Thahit Ibn Asyur memahaminya dalam arti Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuknya. Thaba thaba’i memahaminya dalam arti kepercayaan yang haq. Makna-makna di atas semuanya dapat bertemu. Agaknya secara sigkat kita dapat menyatakan bahwa ia adalah Kalimat Tauhid.Kalimat Tauhid adalah pusat yang berkeliling di sekitarnya kesatuan-kesatuan yang tidak boleh di lepaskan dari pusat itu, seperti planet-planet tata surya yang berkeliling di sekitar tata surya. Kesatuan-kesatuan itu antara lain, kesatuan alam raya, kesatuan dunia dan akhirat, kesatuan natural dan supra natural, kesatuan ilmu, kesatuan sumber agama-agama samawi, kesatuan kamanusiaan, kesatuan umat, kesatuan kepribadian manusia dan lain-lain.
Berdasarkan penafsiran dari al-misbah ialah untuk mengajak merenung dan memperhatikan perumpamaan kalimat yang  seperti pohon yang baik  akarnya yang kokoh menurut ulama perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon itu ialah seperti pohon kurma dan putra umar pun juga berkata bahwa suatu saat kita akan bersama di sekeliling Rosululloh SAW. Dan putra Umar pun berkata pohon yang dimaksud itu pun ialah pohon kurma.

Tafsir Ibnu Katsier
Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan kalimat yang baik ialah ucapan “Lailaha Illallah”. Dan bahwa orang mukmin diumpamakan sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu pagi, sore, atau malam bahkan pada setiap saat ada amal sholehnya yang naik keatas. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Umar yang bercerita; bahwa Rasulullah pada suatu ketika bertanya kepada kita yang berada disekelilingnya “Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang sifat-sifatnya menyerupai keadaan orang-orang muslim, yang tidak rontok daun-daunnya pada musim panas maupun musim dingin dan memberikan (menghasilkan) buahnya tiap waktu seizin tuhannya”. “itulah pohon kurma”, Rasulullah menjawab sendiri pertanyaannya.
Berdasarkan penafsiran Ali bin Abi Thalhah berkata dari ibnu abbas di dalam kitabnya tafsir ibnu katsier di atas, bahwa surat ibrahim ayat 24-25 ini menerangkan bagaimana metode pendidikan yang dimaksud dengan kalimat yang baik ialah ucapan “Lailaha illalloh” Dan bahwa orang mukmin diumpamakan sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu pagi, sore, atau malam bahkan pada setiap saat ada amal sholehnya yang naik keatas. Dan pada tafsir ini dijelaskan bahwa pohon yang kuat pohon yang kokoh ialah pohon kurma kata Rosululloh SAW.








Berdasarkan hasil penafsiran para mufassir di atas, dapat digambarkan hasilnya dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 1
Hasil Temuan Analisis Tahlili
No
Kitab Tafsir
Hasil Penafsiran
1
Tafsir KEMENAG
1.      Mengumpamakan amal orang kafir dengan abu yang ditiup angin kencang
2.      Perumpamaan dalam pohon
3.      Mengajarkan tentang memperhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan tentang pohon keimanan.
2
Tafsir Al-Maraghi
1.      Mengumpamakan kalimat yang baik seperti pohon yang baik.
2.      Perumpamaan pohon yang kokoh
3.      Allah mengumpamakan kalimat iman dengan sebuah pohon yang akarnya tetap kokoh di dalam tanah dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara, sedang pohon itu berbuah pada setiap musim.
3
Tafsir Al-Misbah
1.      Membahas pohon yang baik itu seperti kalimat tauhid.
2.      Perumpamaan pohon yang akarnya teguh menghunjam ke bawah sehingga tidak dapat di robohkan oleh angin dan cabangnya tinggi menjulang ke langit, yakni ke atas.
3.      Ulama juga berpendapat tentang apa yang dimaksud dengan kalimat yang baik adalah kalimat Tauhid, atau iman, bahkan ada memahaminya menunjuk kepada pribadi seorang mukmin.
4
Tafsir Ibnu Katsier
1.      Kata yang baik ialah kata tauhid “Lailaha illallah”
2.      Sabda Rosululloh pohon itu adalah pohon Kurma.
3.      Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas bahwa orang mukmin diumpamakan sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu pagi, sore, atau malam.


C.     TAFSIR TARBAWI
Allah akan meneguhkan iman orang-orang yang beriman pada masa hidupnya. Kemudian Allah juga akan meneguhkan iman mereka sesudah mati, yaitu didalam kubur yang merupakan tempat persinggahan pertama di akhirat.
Dalam QS. Ibrahim 24-24 dijelaskan bahwa pendidik menggunakan metode pendidikan perumpamaan supaya membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan mengambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan memberikan perumpamaan pada peserta didik itu dapat memberikan kesan yang lebih mendalam pada peserta didik. Hikmah mempelajari.
QS. Ibrahim ayat 24-25 :
1.      Mendekatkan makna pada pemahaman.
2.      Cara perumpamaan oleh pendidik bertujuan untuk membuat peserta didik dengan cepat memahami apa yang di ajarkan oleh pendidik.
3.      Untuk menggugah dan menumbuhkan perasaan ketuhanan dengan caranya dikenalkan pada alam semesta.
4.      Mendidik akal supaya berpikir logis dan sehat.
5.      Perumpamaan merupakan motif yang menggerakkan perasaan menghidupkan naluri, yang selanjutnya menggugah kehendak dan mendorong seseorang untuk melakukan amal yang baik dan menjauhi segala kemungkaran.
6.      Cara untuk mendidik agar selalu berfikir jika ingin berbicara.
7.      Menjaga dalam setiap perkataan yang di ucapkan.












PENUTUP
A.    Kesimpulan
Menurut bahasa مَثَلًا  adalah dalam kamus bahasa arab artinya   1. Contoh, kejadian ilustrasi, kasus, pelajaran ; 2. Pepatah, perkataan, peribahasa, ungkapan, perumpamaan. Tapi yang di maksud dalam QS. Ibrahim Ayat 24-25 ini mengartikan perumpamaan Dengan perumpamaan yang di ajarkan oleh pendidik agar mampu peserta didik nya untuk memahami dan mengetahui apa yang diajarkan oleh pendidik atau guru tersebut.
Tafsir Ibnu Katsier
Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan kalimat yang baik ialah ucapan “Lailaha Illallah”. Dan bahwa orang mukmin diumpamakan sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu pagi, sore, atau malam bahkan pada tiap saat ada amal sholehnya yang naik keatas. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Umar yang bercerita; bahwa Rasulullah pada suatu ketika bertanya kepada kita yang berada disekelilingnya “Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang sifat-sifatnya menyerupai keadaan orang-orang muslim, yang tidak rontok daun-daunnya pada musim panas maupun musim dingin dan memberikan (menghasilkan) buahnya tiap waktu seizin tuhannya”. “itulah pohon kurma”, Rasulullah menjawab sendiri pertanyaannya.
Dalam QS. Ibrahim 24-24 dijelaskan bahwa pendidik menggunakan metode pendidikan perumpamaan supaya membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan mengambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan memberikan perumpamaan pada peserta didik itu dapat memberikan kesan yang lebih mendalam pada peserta didik. Hikmah mempelajari.

B.     Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya besar harapan kami, semoga makalah ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi membaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya, amin.


DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran.
(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2009), 181-196.
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 248.48.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan keserasian Al-Qur‟an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002).

Aplikasi Lafdzi, QS. Ibrahim Ayat 24-25
Aplikasi Kamus Arab-Indonesia kata kunci mastalan, 05.54 WIB, 15 November 2019

Komentar

  1. titanium glasses - Titanium Art
    The T.H.I.S. titanium stronger than steel Glasses are crafted for the perfect tungsten titanium balance of tube supplier elegance and the titanium bikes art of engineering and design. A glass bottle can gr5 titanium fit any suit

    BalasHapus

Posting Komentar