Metode Pendidikan QS. Ibrahim Ayat 24-25
MAKALAH
METODE PENDIDIKAN QS. IBRAHIM AYAT 24-25
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Tafsir Tarbawi
Dosen
Pengampu : Arbain Nurdin, M.Pd.I,
Di
susun oleh :
Ninik
Handayani (T20181150)
A3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
DESEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah
dengan judul metode pendidikan dalam
kata kunci perumpaan.
Dalam
pengantar ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Arbain Nurdin
M,Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Tafsir Tarbawi. Serta kepada teman-teman dan juga kepada semua pihak terutama
kepada sumber-sumber yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Makalah
ini tidak lain hanyalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi. Kami
menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik
dalam penulisan maupun penyampaian materinya. Mohon maaf apabila ada kesalahan
dari makalah ini, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
dengan lapang dada kami akan menerima kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami
ucapkan terimakasih, semoga Allah SWT. Selalu meridhai usaha kami, Amin.
Jember, 12
Desember 2019
penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam
kehidupan manusia. Tanpa pendidikan yang baik dan memadai, hidup manusia akan
serba tidak beraturan dan tidak terarah alur kehidupan dan masa depannya.
Sebagai seorang muslim, Pendidikan Islam itu sendiri adalah sebuah pendidikan
yang bercorak dan berwarna Islam. Tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri
tidak lain adalah untuk membentuk manusia-manusia yang berilmu, beramal, dan
bertakwa serta dilandasi akhlakul karimah. Dengan demikian, pendidikan pada
akhirnya akan membentuk insan kamil dan bermartabat di mata Allah Dzat yang
telah menciptakan seluruh alam dan makhluk hidup.
Dari pengertian tersebut sebagai
seorang pendidik harus mengetahui bahwa di dalam metode pengajaran yang
dilakukan oleh guru itu banyak, seperti metode ceramah, metode perumpamaan,
metode diskusi, metode hadia dan hukuman, dan banyak lagi seorang pendidik
wajib menyiapkan metode pengajaran waktu menagajar di dalam kelas, disini saya
mengambil metode perumpamaan karena saya tahu seorang peserta didik mampu cepat
mengkap dan memahami ketika kita mengajarkan dan memberi perumpamaan contoh
dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangat mudah di pahami oleh peserta didik,
seperti hal nya ketika seorang peserta didik mengajar di sekolah TK, pasti ketika
seorang pendidik itu mengajar menggunakan metode perumpamaan seperti hal nya
gambar yang ada hewan-hewan nya lalu di contohkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mungkin itu bisa mempermudah ingatan dan belajar peserta didik ketika pulang
dirumah-nya. Dan hal ini juga di perintahkan dan di pertegas dalam Q.S Ibrahim
Ayat 24-25.
Dalam
Q.S Ibrahim Ayat 24-25 ini bahwa sudah jelas perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya
(menjulang) ke langit, disini sudah diketahui apa yang pendidik ajarkan
berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik.
1.
AYAT AL-QUR’AN DAN TERJEMAH
1.
QS. Ibrahim ayat 24-25
اَلَمْ
تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا
ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ ٢
تُؤْتِيْٓ
اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ
لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ٢٥
Artinya:
24. Tidakkah
kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25. (pohon)
itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah
membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
Berdasarkan pencarian menggunakan
kata kunci ( مَثَلًا ) di dalam aplikasi lafdzi ditemukan
beberapa ayat suci Al-Qur’an yang memiliki redaksi ayat yangb sama dengan ayat
ke-24 dan ke-25 dalam surat ibrahim diatas. Diantarnya sebagai berikut :
QS. An-Nahl (16) Ayat 76
وَضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلًا رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لَا يَقْدِرُ عَلَىٰ شَيْءٍ
وَهُوَ كَلٌّ عَلَىٰ مَوْلَاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّهْهُ لَا يَأْتِ بِخَيْرٍ ۖ هَلْ
يَسْتَوِي هُوَ وَمَنْ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ ۙ وَهُوَ عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya :
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu,
tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke
mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan
suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat
keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
QS. An-Nahl (16) Ayat 112
ضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا
رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ
لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Artinya :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan)
sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya
melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari
nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan
dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
QS. Az-Zumar (39) Ayat 29
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا رَجُلًا فِيهِ شُرَكَاءُ مُتَشَاكِسُونَ
وَرَجُلًا سَلَمًا لِرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ
بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya:
Allah membuat
perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang
yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik
penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala
puji bagi Allah tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
QS. At-Tahrim (66)
Ayat 10
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا
امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا
صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
Artinya:
Allah membuat
isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya
berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba
Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka
suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan
dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama
orang-orang yang masuk (jahannam)".
2. ASBABUN NUZUL
Qs. Ibrahim: 24-25
Berdasarkan satu riwayat yang menyatakan (Abdullah) putra Umar ra. Berkata
bahwa suatu ketika kami berada disekeliling Rasulullah SAW,lalu beliau
bersabda:”Beritahu aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan seorang
muslim,memberikan buahnya pada setiap muslim!” putra Umar berkata:”Terlintas
dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma,tetapi aku lihat Abu Bakar dan
Umar tidak berbicara,maka akan segan berbicara.”Dan seketika Rasul SAW,tidak
mendengar jawaban dari hadirin,beliau bersabda: “pohon itu adalah pohon kurma”.
Setelah selesai pertemuan dengan Rasul SAWitu,aku berkata pada (ayahku) ‘Umar’.
“Hai ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benahku bahwa yang dimaksud
adalah pohon kurma. “Beliau berkata:”Mengapa engkau tidak menyampaikannya?”Aku
menjawab:”Aku tidak melihat seorang pun berbicara,maka aku pun segera berbicara.”Umar
ra. Berkata:”Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai
dari ini dan itu.”HR.Bukhari,Muslim,at-Tirmidzi dan lain-lain.
3.
A. Analisi Lughowi
المعنى
|
الكلمة
|
مِثْلَهُ صَارَ
|
زَمِيلَهُ مَثَلَ
|
بِهِ شَبَّهَهُ
|
بِزَمِيلِهِ مَثَلَهُ
|
بِالحَقِيقَةِلِيُدْلِيَ هِيَديْبَيْنَ مَثَلَ اِنْتَصَبَ وَاقِفاً
|
القَاضِي أَمَامَ الْمُتَّهَمُ مَثَلَ
|
ظَهَرَ
|
لقَمَرُ ا
مَثَلَ
|
نَحَتَهَا صَوَّرَهَا،
|
التَّمَاثِيلَ مَثَلَ
|
Menurut bahasa مَثَلًا adalah dalam kamus
bahasa arab artinya 1. Contoh, kejadian
ilustrasi, kasus, pelajaran ; 2. Pepatah, perkataan, peribahasa, ungkapan,
perumpamaan. Tapi yang di maksud dalam QS. Ibrahim Ayat 24-25 ini mengartikan
perumpamaan, perumpaan yang dimana digunakan pendidik untuk mengajar di lembaga
sekolah dan harus dengan metode pembelajaran, tanpa metode pembelajaran
pendidik tidak bisa mengetahui kemampuan peserta didik nya. Dengan perumpamaan
yang di ajarkan oleh pendidik agar mampu peserta didik nya untuk memahami dan
mengetahui apa yang diajarkan oleh pendidik atau guru tersebut.
Maksudnya
adalah dalam metode pendidikan kata kunci (perumpamaan) artinya dengan cara
pendidik menggunakan metode pendidikan perumpamaan akan membuat peserta didik
lebih mudah mengingat dan mengambil pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan
tersebut. Dengan memberikan perumpamaan pada peserta didik itu dapat memberikan
kesan yang lebih mendalam pada peserta didik.
B.
ANALISIS TAHLILI
Tafsir ringkas kemenag :
24. Usai mengumpamakan amal orang kafir
dengan abu yang ditiup angin kencang pada ayat ini alloh beralih memberikan
perumpamaan bagi amal baik orang mukmin. Tidakkah kamu memperhatikan dan
merenungkan bagaimana alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
(kalimat tauhid) eperti pohon keimanan; akarnya terpatri dengan kuat di dada
kaum mukmin, dan cabangnya yang berupa amal shalih di persembahkan kepad alloh
setiap waktu. Dan demikianlah alloh membuat perumpamaan itu sebagai gambaran
untuk amnusia renungkan agar mereka selalu ingat akan kebesaran dan kekuasaan
alloh.
25. Dalam ayat ini digambarkan bahwa
pohon yang baik itu selalu memberikan buahnya pada setiap manusia, dengan
seizin Tuhannya. Adapun proses pertumbuhan tanaman di perlukan berbagai unsur
hara yang cukup banyak macamnya. Menurut jumlah yang diperlukannya, unsur hara
ini debdakan menjadi unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah banyak, dan
unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaannya
mutlak diperlukan.
Demikian pula halnya kata-kata baik yang
kita ucapkan kepada orang lain. Misalnya dalam memberikan ilmu pengetahuan yang
berguna, manfaatnya di dapat oleh orang banyak. Setiap orang yang memperoleh
ilmu pengetahuan dari seorang guru haruslah bersyukur kepada alloh karena pada
hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya melalui seorang adalah
karunia dan rahmat dari alloh SWT.
Berdasarkan
penafsiran dari KEMENAG bahwa surat ibrahim ayat 24-25 ialah yang berisi
tentang perumpamaan seperti pepohonan apabila pohon itu tumbuh dengan baik maka
pohon itu akan tumbuh dengan baik pula dan berbuah dengan manis dan manusia itu
merenunglah dan perhatikanlah bahwa alloh telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon keimanan.
Tafsir Al-Maraghi
Allah mengumpamakan kalimat yang baik itu dengan pohon yang baik,
berbuah, indah dipandang, harum baunya, tertancap kokoh didalam tanah, yang
karenanya tidak mudah tumbang dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara.
Keadaan ini menunjukkan kepada kokohnya pokok, kuatnya akar, dan jauhnya pohon
dari benda-benda busuk yang ada di dalam tanah serta kotoran bangunan. Maka
pohon itu mendatangkan buahnya yang bersih dari segala kotoran, dan berbuah
pada setiap musim dengan perintah serta izin penciptanya. Jika seluruh sifat
tersebut dimiliki oleh pohon ini, maka akan banyak manusia yang menyukainya. Allah
mengumpamakan kalimat iman dengan sebuah pohon yang akarnya tetap kokoh di
dalam tanah dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara, sedang pohon itu
berbuah pada setiap musim. Hal ini disebabkan apabila hidayah telah bersemayam
didalam qalbu, seakan sebuah pohon yang berbuah pada setiap musim, karena
buahnya tidak pernah terputus. Setiap qalbu menerima dari qalbu serupa dan
mengambil dengan cepat, lebih cepat daripada kobaran api pada kayu bakar yang
kering. Orang-orang yang berjiwa luhur dan para pemikir besar adalah
orang-orang yang memiliki kalimat yang baik, ilmu mereka memberikan nikmat dan
rezeki kepada umat mereka didunia. Ilmu mereka tetap kokoh didalam hati mereka,
sedang cabang-cabangnya menjalar ke alam-alam tertinggi atau alam terendah, dan
pada setiap masa memberikan buahnya kepada putra-putra bangsa mereka atau putra bangsa lain. Orang-orang mukmin
menggunakannya sebagai penunjuk jalan. Sungguh perumpamaan mereka seperti pohon
kurma yang tetap tertanam, sedang cabang-cabangnya menjulang tinggi, disamping
ia selalu berbuah dan manusia memakannya dimusim panas atau musin dingin.
Berdasarkan penafsirann dari Al-Maraghi bahwa surat Ibrahim Ayat
24-25 ialah bahwa perumpamaan pohon yang baik itu ialah pohon yang berbuah
manis, indah dipandang, harum baunya, tertancap kokoh didalam tanah, yang
karenanya tidak mudah tumbang dan cabang-cabangnya menjulang tinggi ke udara. Dan ini di ibaratkan seperti iman seseorang ketika iman seseorang
itu kokoh dan akan berbuah kokoh juga, akar nya tidak akan mudah rapuh dan
goyang, sebaliknya jika iman seseorang itu goyah maka perumpamaan pohon itu pun
akan mudah tumbang.
Tafsir Al-Mishbah
Ayat ini mengajak siapa pun yang dapat melihat, yakni merenung dan
memperhatikan, dengan masyarakat: tidakkah kamu melihat, yakni memperhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik?. Kalimat itu
seperti pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bawah sehingga tidak dapat
di robohkan oleh angin dan cabangnya tinggi menjulang ke langit, yakni ke atas.
Ia memberikan buahnya pada setiap waktu, yakni musim dengan seizin Tuhannya
sehingga tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalangi pertumbuhan dan
hasilnya yang memuaskan. Demikian Allah membuat perumpamaan-perumpamaan, yakni
memberi contoh dan perumpamaan untuk manusia supaya dengan demikian makna-makna
abstrak dapat ditangkap melalui hal-hal konkret sehingga mereka selalu ingat. dimaksud
sebagai perumpamaan kalimat yang baik itu. Ada yang berpendapat bahwa ia adalah
pohon kurma. Berdasarkan satu riwayat yang menyatakan (Abdullah) putra Umar ra.
Berkata bahwa suatu ketika kami berada di sekeliling Rasul SAW. Lalu beliau
bersabda: ”Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan orang
muslim!” Putra Umar berkata: “Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah
pohon kurma, tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara, maka aku
segan berbicara.” Dan seketika Rasul SAW. Tidak mendengar jawaban dari hadirin,
beliau bersabda: ”Pohon itu adalah pohon kurma.” Setelah selesai pertemuan
dengan Rasul SAW. Itu aku berkata kepada (ayahku) Umar: “ Wahai Ayahku! Demi
Allah telah terlintas dalam benakku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma.”
Beliau berkata: “Mengapa engkau tidak menyampaikannya?” Aku menjawab: “Aku
tidak melihat seorang pun berbicara, maka aku pun segan berbicara.” Umar ra.
berkata: “Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari
ini dan itu” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan lain-lain). Sementara ulama
membahas pohon apakah yangUlama juga berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud
dengan kalimat yang baik, ada yang berpendapat bahwa ia adalah kalimat Tauhid,
atau iman, bahkan ada memahaminya menunjuk kepada pribadi seorang mukmin. Iman
terhunjam kedalam hatinya, seperti terhunjamnya akar pohon, cabangnya menjulang
ke atas, yakni amal-amalnya di terima oleh Allah, buahnya, yakni ganjaran Ilahi
pun bertambah setiap saat. Thahit Ibn Asyur memahaminya dalam arti Al-Qur’an
dan petunjuk-petunjuknya. Thaba thaba’i memahaminya dalam arti kepercayaan yang
haq. Makna-makna di atas semuanya dapat bertemu. Agaknya secara sigkat kita
dapat menyatakan bahwa ia adalah Kalimat Tauhid.Kalimat Tauhid adalah pusat
yang berkeliling di sekitarnya kesatuan-kesatuan yang tidak boleh di lepaskan
dari pusat itu, seperti planet-planet tata surya yang berkeliling di sekitar tata
surya. Kesatuan-kesatuan itu antara lain, kesatuan alam raya, kesatuan dunia
dan akhirat, kesatuan natural dan supra natural, kesatuan ilmu, kesatuan sumber
agama-agama samawi, kesatuan kamanusiaan, kesatuan umat, kesatuan kepribadian
manusia dan lain-lain.
Berdasarkan penafsiran dari al-misbah ialah untuk mengajak merenung
dan memperhatikan perumpamaan kalimat yang
seperti pohon yang baik akarnya
yang kokoh menurut ulama perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon itu ialah
seperti pohon kurma dan putra umar pun juga berkata bahwa suatu saat kita akan
bersama di sekeliling Rosululloh SAW. Dan putra Umar pun berkata pohon yang
dimaksud itu pun ialah pohon kurma.
Tafsir Ibnu Katsier
Ali
bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan kalimat
yang baik ialah ucapan “Lailaha Illallah”. Dan bahwa orang mukmin diumpamakan
sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu
pagi, sore, atau malam bahkan pada setiap saat ada amal sholehnya yang naik
keatas. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Umar yang bercerita; bahwa
Rasulullah pada suatu ketika bertanya kepada kita yang berada disekelilingnya
“Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang sifat-sifatnya menyerupai keadaan
orang-orang muslim, yang tidak rontok daun-daunnya pada musim panas maupun
musim dingin dan memberikan (menghasilkan) buahnya tiap waktu seizin tuhannya”.
“itulah pohon kurma”, Rasulullah menjawab sendiri pertanyaannya.
Berdasarkan penafsiran Ali bin Abi Thalhah berkata dari ibnu abbas
di dalam kitabnya tafsir ibnu katsier di atas, bahwa surat ibrahim ayat 24-25
ini menerangkan bagaimana metode pendidikan yang dimaksud dengan kalimat yang
baik ialah ucapan “Lailaha illalloh” Dan bahwa orang mukmin diumpamakan
sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu
pagi, sore, atau malam bahkan pada setiap saat ada amal sholehnya yang naik
keatas. Dan pada tafsir ini dijelaskan bahwa pohon yang kuat pohon yang kokoh
ialah pohon kurma kata Rosululloh SAW.
Berdasarkan
hasil penafsiran para mufassir di atas, dapat digambarkan hasilnya dalam bentuk
tabel berikut ini :
Tabel
1
Hasil
Temuan Analisis Tahlili
No
|
Kitab
Tafsir
|
Hasil
Penafsiran
|
1
|
Tafsir
KEMENAG
|
1.
Mengumpamakan amal
orang kafir dengan abu yang ditiup angin kencang
2.
Perumpamaan dalam pohon
3.
Mengajarkan tentang memperhatikan
bagaimana Allah membuat perumpamaan tentang pohon keimanan.
|
2
|
Tafsir
Al-Maraghi
|
1.
Mengumpamakan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik.
2.
Perumpamaan pohon yang kokoh
3.
Allah mengumpamakan kalimat iman dengan sebuah pohon
yang akarnya tetap kokoh di dalam tanah dan cabang-cabangnya menjulang tinggi
ke udara, sedang pohon itu berbuah pada setiap musim.
|
3
|
Tafsir
Al-Misbah
|
1.
Membahas pohon yang baik itu seperti
kalimat tauhid.
2.
Perumpamaan pohon yang akarnya teguh menghunjam ke
bawah sehingga tidak dapat di robohkan oleh angin dan
cabangnya tinggi menjulang ke langit, yakni ke atas.
3.
Ulama juga berpendapat tentang apa yang dimaksud
dengan kalimat yang baik adalah kalimat Tauhid, atau iman, bahkan ada
memahaminya menunjuk kepada pribadi seorang mukmin.
|
4
|
Tafsir
Ibnu Katsier
|
1.
Kata yang baik ialah kata tauhid
“Lailaha illallah”
2.
Sabda Rosululloh pohon itu adalah
pohon Kurma.
3.
Ali bin Abi Thalhah berkata dari
Ibnu Abbas bahwa orang mukmin diumpamakan sebagai pohon yang baik, yang
selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu pagi, sore, atau malam.
|
C.
TAFSIR TARBAWI
Allah
akan meneguhkan iman orang-orang yang beriman pada masa hidupnya. Kemudian
Allah juga akan meneguhkan iman mereka sesudah mati, yaitu didalam kubur yang
merupakan tempat persinggahan pertama di akhirat.
Dalam
QS. Ibrahim 24-24 dijelaskan bahwa pendidik menggunakan metode pendidikan
perumpamaan supaya membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan mengambil
pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan memberikan perumpamaan
pada peserta didik itu dapat memberikan kesan yang lebih mendalam pada peserta
didik. Hikmah mempelajari.
QS. Ibrahim
ayat 24-25 :
1.
Mendekatkan makna pada pemahaman.
2.
Cara perumpamaan oleh pendidik
bertujuan untuk membuat peserta didik dengan cepat memahami apa yang di ajarkan
oleh pendidik.
3.
Untuk menggugah dan menumbuhkan
perasaan ketuhanan dengan caranya dikenalkan pada alam semesta.
4.
Mendidik akal supaya berpikir logis
dan sehat.
5.
Perumpamaan merupakan motif yang
menggerakkan perasaan menghidupkan naluri, yang selanjutnya menggugah kehendak
dan mendorong seseorang untuk melakukan amal yang baik dan menjauhi segala
kemungkaran.
6.
Cara untuk mendidik agar selalu
berfikir jika ingin berbicara.
7.
Menjaga dalam setiap perkataan yang di
ucapkan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut bahasa مَثَلًا adalah dalam kamus
bahasa arab artinya 1. Contoh, kejadian
ilustrasi, kasus, pelajaran ; 2. Pepatah, perkataan, peribahasa, ungkapan,
perumpamaan. Tapi yang di maksud dalam QS. Ibrahim Ayat 24-25 ini mengartikan
perumpamaan Dengan perumpamaan yang di ajarkan oleh pendidik agar mampu peserta
didik nya untuk memahami dan mengetahui apa yang diajarkan oleh pendidik atau
guru tersebut.
Tafsir Ibnu Katsier
Ali
bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan kalimat
yang baik ialah ucapan “Lailaha Illallah”. Dan bahwa orang mukmin diumpamakan
sebagai pohon yang baik, yang selalu tidak terputus-putus amalnya, pada waktu
pagi, sore, atau malam bahkan pada tiap saat ada amal sholehnya yang naik
keatas. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Umar yang bercerita; bahwa
Rasulullah pada suatu ketika bertanya kepada kita yang berada disekelilingnya
“Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang sifat-sifatnya menyerupai keadaan
orang-orang muslim, yang tidak rontok daun-daunnya pada musim panas maupun
musim dingin dan memberikan (menghasilkan) buahnya tiap waktu seizin tuhannya”.
“itulah pohon kurma”, Rasulullah menjawab sendiri pertanyaannya.
Dalam
QS. Ibrahim 24-24 dijelaskan bahwa pendidik menggunakan metode pendidikan
perumpamaan supaya membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan mengambil
pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan memberikan perumpamaan
pada peserta didik itu dapat memberikan kesan yang lebih mendalam pada peserta
didik. Hikmah mempelajari.
B.
Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran
yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya besar harapan
kami, semoga makalah ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi membaca pada
umumnya dan pemakalah pada khususnya, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran.
(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2009), 181-196.
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 248.48.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan keserasian
Al-Qur‟an,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002).
Aplikasi Lafdzi, QS. Ibrahim Ayat 24-25
Aplikasi Kamus Arab-Indonesia kata kunci mastalan, 05.54 WIB, 15
November 2019
titanium glasses - Titanium Art
BalasHapusThe T.H.I.S. titanium stronger than steel Glasses are crafted for the perfect tungsten titanium balance of tube supplier elegance and the titanium bikes art of engineering and design. A glass bottle can gr5 titanium fit any suit